Sosok Alverian Devara, Mahasiswa FH UB yang Menjadi Ajudan Milenial Gubernur Jawa Barat

  • Post category:News

Mahasiswa Fakultas Hukum Universitas Brawijaya, Alverian Devara Karhatt, berkesempatan menjadi Ajudan Milenial Gubernur Jawa Barat, Bapak Ridwan Kamil, dalam Program Jabar Future Leaders. Mahasiswa yang akrab disapa Deva tersebut merasa sangat gemar belajar kepemimpinan, arti namanya pun “Pemimpin yang Bijaksana seperti Soekarno dan Hatta”. Melalui program Ajudan Milenial Gubernur Jawa Barat ini, merupakan salah satu wadah bagi Deva untuk belajar kepemimpinan dari sosok pemimpin berkualitas di negeri ini.

Sebelum menjadi Ajudan Milenial, Deva sudah mengetahui program tersebut sejak tahun 2022 dan kemudian ia mencoba mendaftarkan diri menjadi Ajudan Milenial.

“Saya sudah mengetahui program Jabar Future Leaders sejak 2022, namun pada saat itu masih mempertimbangkan untuk mencobanya,” ungkap mahasiswa FH UB Angkatan 2021.

Deva sudah melalui proses seleksi selama satu bulan. Mulai dari seleksi administrasi yang meliputi berkas-berkas, karya tulis ilmiah, serta vlog seputar potensi Provinsi Jawa Barat. Seleksi selanjutnya adalah tes fisik hingga tes psikolog yang kemudian dilanjut dengan tahap terakhir, yakni wawancara langsung oleh Dinas Pemuda dan Olahraga Provinsi Jawa Barat. Menurutnya, seleksi dilakukan dengan sangat ketat dan terdapat banyak indikator penilaian yang harus ia penuhi.

“Proses seleksi (dilakukan dengan) sangat ketat dan kompleks, dari situ (saya) harus pandai menempatkan dan mengatur strategi (supaya bisa lolos) dalam tiap seleksinya,” ujarnya.

Program Ajudan Milenial yang dilaksanakan pada tahun 2023 ini diikuti sebanyak 1.432 pendaftar dari seluruh Indonesia, sedangkan jumlah yang diterima tahun ini hanya sebanyak 15 orang yang terdiri dari 8 orang putri dan 7 orang putra. Artinya, kesempatan terpilih hanya 1% saja.

Gak pernah nyangka menjadi perwakilan satu-satunya dari Jawa Timur. Kuota tahun 2023 juga dikurangi daripada (tahun) sebelumnya yakni hanya menerima 15 orang saja yang terbagi 8 orang putri dan 7 orang putra,” ungkapnya.

Setelah melewati beberapa rangkaian seleksi, Ajudan Milenial yang dinyatakan terpilih harus mengikuti bootcamp selama tiga hari.

“Belajar melalui bootcamp mengenai konsepsi tanggung jawab Ajudan Gubernur, selain itu juga mendapatkan pengarahan, pelatihan, dan pembekalan sebelum bertugas menjadi ajudan”, pungkasnya.

Selama 1 minggu bertugas, dampak luar biasa dirasakan oleh Deva karena banyak belajar langsung dari sosok inspiratif Bapak Ridwan Kamil.

“Belajar disiplin, tanggung jawab, tepat waktu, dan juga belajar bagaimana sosok pemimpin daerah (saat) memimpin rapat, menyelesaikan sebuah masalah, berdiskusi untuk daerah, dan bertemu Masyarakat ditengah kesibukan beliau”, tambahnya.

Deva juga memiliki kesempatan berdiskusi bersama Bapak Ridwan Kamil mengenai kesadaran hukum masyarakat sebagai disiplin ilmu yang sedang ditempuh oleh Deva. Mahasiswa hukum ini juga berkesempatan langsung naik helikopter bersama Bapak Ridwan Kamil untuk meresmikan Menara Kujang Sapasang.

“Salah satu momen selain berdiskusi dengan Bapak Ridwan Kamil yang tidak bisa saya lupakan adalah (saat) naik helikopter bareng (bersama) Bapak, di situ pertama kali saya naik helikopter dan Alhamdulillah bisa satu helikopter dengan Gubernur Jawa Barat,” ungkap perasaan yang membuatnya senang.

“Ilmu yang saya dapatkan melalui kesempatan emas ini tidak hanya saya simpan untuk diri saya saja, namun juga untuk rumah saya, Jawa Timur. Terima kasih Jawa Barat atas segala ilmu yang luar biasa ini,” ujar mahasiswa hukum ini.

“Ilmu kepemimpinan dapat dipelajari dimanapun, namun belajar langsung dengan sosok pemimpin luar biasa, tak banyak orang yang memiliki kesempatan tersebut. Bermodal kepercayaan diri, Saya yang tak memiliki akses apapun di Jawa Barat, bahkan belum pernah menginjakan kaki di bumi pasundan, diberi kesempatan yang luar biasa hebat dan belum tentu pemuda asli Jawa Barat sendiri mendapatkan kesempatan ini,” pungkasnya.

Tidak lupa Deva juga berbagi tips kepada teman-temannya dan generasi muda untuk selalu memanfaatkan kesempatan apapun yang bisa diperoleh, dan pantang menyerah apabila mengalami kegagalan.

“Pesan saya kepada teman-teman semua, sekalipun memiliki impian yang sangat tinggi dengan potensi kegagalan yang sudah terlihat, tetaplah untuk hadapi segala rintangan didepan, hayati perjuangan, dan nikmati keberhasilan. Berjuang dan berserah adalah rumus dari keberhasilan,” ungkap pesan yang disampaikan.