Keseruan Rangkaian East Java Exploration yang Diselenggarakan Universitas Brawijaya: Peserta Antusias Mempelajari Sustainable Tourism

You are currently viewing Keseruan Rangkaian East Java Exploration yang Diselenggarakan Universitas Brawijaya: Peserta Antusias Mempelajari Sustainable Tourism
Kegiatan East Java Exploration (EJx) 2023 yang diselenggarakan Universitas Brawijaya pada 3 Juli 2023 | Foto: IRO FH UB

Malang, FH UB – Pemerintah Provinsi Jawa Timur bekerja sama dengan the Western Australian Government kembali mengadakan program Western Australia and East Java Universities Consortium (WAEJUC) 2023. Kerja sama tersebut telah berlangsung sejak tahun 2017 hingga saat ini, dan sempat dilaksanakan secara online pada tahun 2020 karena situasi pandemi Covid-19.

Pada tahun 2023 ini program WAEJUC kembali dilaksanakan secara offline dengan peserta kegiatan terdiri dari 15 perguruan tinggi, dengan rincian 10 perguruan tinggi dari Provinsi Jawa Timur dan 5 perguruan tinggi dari Western Australia.

Sepuluh perguruan tinggi dari Jawa Timur diantaranya Universitas Brawijaya, Institut Teknologi Sepuluh Nopember, Universitas Airlangga, UPN Veteran Jawa Timur, Universitas Negeri Surabaya, UIN Sunan Ampel Surabaya, Universitas Negeri Malang, Universitas Jember, Universitas Trunojoyo Madura, dan Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim.

Sedangkan lima perguruan tinggi dari Western Australia terdiri dari The University of Western Australia, Murdoch University, Curtin University, University of Notre Dame Australia, dan Edith Cowan University.

Salah satu kegiatan WAEJUC adalah East Java Exploration (EJx), yakni mengeksplorasi tempat-tempat yang ada di Provinsi Jawa Timur di bidang seni, budaya, kearifan lokal, sejarah, alam terbuka, perkebunan, dan pariwisata. Rangkaian EJx tersebut dilaksanakan secara bergantian oleh 10 perguruan tinggi dan berkeliling Provinsi Jawa Timur. Peserta dalam program WAEJUC tahun ini berjumlah 18 orang, dengan rincian 9 mahasiswa Australia dan 9 mahasiswa dari Jawa Timur.

Kegiatan EJx berlangsung mulai tanggal 27 Juni hingga 10 Juli 2023. Setelah rangkaian acara dilaksanakan di beberapa universitas, pada tanggal 3 Juli 2023 Universitas Brawijaya mendapat kesempatan menjadi kampus kelima sebagai tuan rumah EJx.

Tema EJx di Universitas Brawijaya yakni “Mainstreaming Ecotourism as An Integral Part of Sustainable Tourism”. Berdasarkan tema tersebut Universitas Brawijaya ingin mengenalkan ecotourism sebagai salah satu kekuatan potensial untuk mewujudkan pariwisata yang berkelanjutan, khususnya yang ada di Jawa Timur.

Selama satu hari berkegiatan, rangkaian EJx yang diselenggarakan Universitas Brawijaya cukup padat. Dimulai pada pagi harinya dengan kegiatan short course dan diakhiri dengan eksplorasi wisata alam dan perkebunan di Kaliandra Resort Prigen, Pasuruan, Jawa Timur.

Untuk mengawali kegiatan EJx di Universitas Brawijaya, terlebih dahulu dilaksanakan opening ceremony yang dibuka secara langsung oleh Dekan FH UB, Dr. Aan Eko Widiarto, S.H., M.H.

Dalam pidato pembuka yang disampaikan, Dekan menyampaikan program EJx bertujuan untuk mengenalkan keindahan wisata alam dan budaya yang ada di Indonesia, khususnya Jawa Timur. Sehingga seluruh peserta mendapatkan kesempatan belajar untuk saling bertukar pengetahuan dan kebudayaan. Ia pun berharap semoga peserta dapat menikmati rangkaian acara EJx dengan baik dan menyenangkan, khususnya bagi mahasiswa Australia ketika pulang ke negaranya dapat mengenalkan wisata budaya dan alam Jawa Timur.

Dekan FH UB, Dr. Aan Eko Widiarto, S.H., M.Hum, saat memberikan sambutan dalam opening ceremony EJx Universitas Brawijaya pada 3 Juli 2023 | Foto: IRO FH UB

Saat rangkaian opening ceremony peserta disuguhkan dengan penampilan Tari Topeng Bapang Malangan. Penampilan tari tersebut membuat peserta merasa kagum dan menikmati tarian dan musik yang mengiringi.

Setelah opening ceremony dilanjutkan dengan Short Course yang disampaikan 2 (dua) narasumber, yakni Dr. Muktiono, S.H., M.Phil dan Dewa Krisna Prasada, S.H., M.H.

Dalam pemaparan Dr. Muktiono, S.H., M.Phil, ia mempresentasikan dengan judul “Integrating a Sustainable Approach to Ecotourism Practices in Malang” dengan pembahasan mengenai konsep dan kebijakan ekowisata berkelanjutan di Indonesia.

Tidak lupa Dr. Muktiono juga menyampaikan analisis SWOT (strength, weakness, opportunities, dan threats) dari kebijakan ekowisata yang ada di Jawa Timur. Menurutnya Jawa Timur memiliki banyak potensi wisata berkelas dunia, sehingga perlu ada pengembangan melalui sinergi dan kolaborasi yang kuat dari berbagai pihak, khususnya untuk membangun potensi desa wisata.

Dr. Muktiono, S.H., M.Phil saat menjadi narasumber Short Course EJx Universitas Brawijaya | Foto: IRO FH UB

Narasumber kedua, Dewa Krisna, juga menyampaikan pemaparannya berjudul “Traditional Knowledge for Tourism for Protect Indigeneous People and Culture Expression”. Dalam pemaparannya Dewa Krisna menjelaskan tentang kategori daya tarik wisata, serta relasi antara masyarakat adat dan pariwisata.

Menurut Dewa, masyarakat adat memiliki peran penting dalam melestarikan dan melindungi objek wisata, seperti wisata kebudayaan dan wisata alam. Dalam pemaparan penutupnya, ia menyimpulkan bahwa pengetahuan tradisional tidak bisa dipisahkan dari ekspresi kebudayaan tradisional, sehingga pengetahuan tradisional merupakan bagian penting dari industri wisata yang tidak bisa dikecualikan.

Setelah Short Course selesai, kegiatan EJx dilanjutkan dengan eksplorasi alam yang ada di Kaliandra Prigen, Pasuruan. Perjalanan dari Universitas Brawijaya menuju ke Kaliandra tersebut menggunakan bus selama satu jam. Selama perjalanan para peserta nampak menikmati panorama alam pegunungan, perkebunan, dan persawahan yang ada di setiap sisi jalan.

Ketika tiba di Kaliandra, peserta mengikuti beberapa kegiatan edukasi, diantaranya: (1) manajemen pengelolaan Kaliandra, (2) penanaman bibit sayuran, dan (3) belajar memainkan gamelan.

Sebelum melakukan penanaman bibit di  Kaliandra, para tour guide memberi penjelasan sejarah pendirian tempat wisata Kaliandra serta komitmen dalam mendukung pariwisata yang berwawasan lingkungan dengan nuansa budaya Jawa.

Menurut penjelasan salah satu tour guide, Kaliandra memiliki visi misi untuk menjaga kualitas lingkungan supaya tetapi alami dan lestari melalui program-program konservasi. Beberapa program utama yang dikembangkan di Kaliandra meliputi: economic entrepreneurship, local potential education scholarship, forest and water spring conservation, local culture preservation, dan health clinic. Program-program Kaliandra tersebut ternyata mendapat atensi yang luar biasa dari para peserta karena dinilai sangat peduli dengan kelestarian lingkungan dan fokus memberdayakan masyarakat sekitar.

Mengenalkan Kaliandra kepada peserta IJx oleh tour guide | Foto: IRO FH UB
Mengenalkan Kaliandra kepada peserta IJx oleh tour guide | Foto: IRO FH UB

Rangkaian kegiatan semakin seru ketika peserta mulai berkeliling area Kaliandra, khususnya saat mengeskplorasi tempat perkebunan sayuran organik dan buah-buhan. Ketika berkeliling area perkebunan, semua peserta bisa menyaksikan langsung proses budidaya sayuran organik mulai dari pembibitan, penanaman, perawatan, hingga panen. Bahkan peserta merasa antusias saat mempraktikkan tata cara penanaman bibit sayuran yang sudah disiapkan para petani, termasuk saat melakukan panen sayuran.

Keseruan program EJx yang diselenggarakan Universitas Brawijaya tidak hanya berhenti di area perkebunan saja, melainkan semakin seru saat peserta latihan memainkan gamelan Jawa. Latihan gamelan merupakan rangkaian terakhir sebelum para peserta kembali ke penginapan untuk beristirahat. Kali ini peserta dibagi menjadi dua kelompok dan bergiliran untuk memainkan gamelan.

Beberapa mahasiswa Australia yang baru mengetahui alat musik gamelan, nampak merasa antusias untuk belajar cara menggunakan alat musik itu. Meski awalnya masih merasa kesulitan, tetapi setelah beberapa kali dibimbing mereka nampak kompak memainkan gamelan secara bersama-sama.

Setelah melewati rangkaian yang cukup padat sejak pagi hingga sore, Faizan Ahmad dan Tameika, yang merupakan peserta EJx mempunayi kesan tersendiri mengenai keseruan EJx Universitas Brawijaya.

Peserta EJx saat belajar memainkan alat musik gamelan yang dipandu oleh para tour guide Kaliandra | Foto: IRO FH UB
Peserta EJx saat belajar memainkan alat musik gamelan yang dipandu oleh para tour guide Kaliandra | Foto: IRO FH UB

Salah satu peserta dari Curtin University, Faizan Ahmad, mengatakan sangat senang bisa mengikuti program EJx yang sangat seru, karena menurutnya bisa mengenal tarian tradisional, pariwisata Jawa Timur, makanan yang sangat enak, dan tentunya tanaman sayuran organik yang menyehatkan.

“Acara pagi ini sangat menyenangkan, apalagi sesi tanya jawab, kita bisa lebih mengenal masyarakat lokal dan adat Jawa Timur. Tarian tradisional (juga) sangat bagus. Di pagi hari kami melakukan Upacara Pembukaan dimana kami dapat melihat tarian tradisional Malang, tanya jawab, dan presentasi tentang pariwisata di Indonesia dan Jawa Timur,” tutur Faizan yang merupakan mahasiswa Chemical Engineering, Curtin University.

“(Menurut saya) makanannya sangat enak, dan kemudian kami melihat perkebunan di mana Yayasan (Kaliandra) ini membantu petani setempat, semacam pekerjaan paruh waktu mereka, dan semacam pertanian kecil di mana mereka menanam makanan organik,” tambahnya.

Peserta menanam bibit sayuran secara langsung dan dilanjutkan dengan panen sayuran | Foto: IRO FH UB
Peserta menanam bibit sayuran secara langsung dan dilanjutkan dengan panen sayuran | Foto: IRO FH UB

Tameika Baiamonte juga menyampaikan kesan yang serupa. Menurutnya, rangkaian EJx membuatnya terkesan dengan keberagaman budaya Jawa Timur dan pesona alamnya yang sangat indah. Ia juga merasa senang karena mendapat kesempatan untuk mempelajari jenis-jenis sayuran organik. Tameika pun berharap kedepan bisa berkunjung lagi ke Indonesia dan mengunjungi tempat-tempat yang alamnya sangat bagus.

“Saya mendapat kesempatan yang luar biasa karena bisa langsung menanam sayur-sayuran, belajar gamelan, dan tentunya keindahan alam Jawa Timur yang sangat mempersona,” ucap Tameika yang merupakan mahasiswa tahun kedua dari program studi bachelor of law and business, Murdoch University.

“Saya berharap (nanti) punya kesempatan untuk datang ke Indonesia (lagi) untuk menikmati alamnya yang indah, dan tentunya bisa belajar gamelan lagi,” sambungnya.

Sementara salah satu peserta EJx dari Universitas Brawijaya, Teuku Ardiansyah, menyampaikan keseruannya saat melakukan tanam panen di green house. Dia menyatakan kegiatan tersebut akan menjadi pengalaman berharga yang akan selalu ia ingat.

“Saya sungguh menikmati kegiatan kami dari awal hingga akhir. Bagian yang paling mengesankan dalam kegiatan (Ejx) ini adalah di Kaliandra, dimana kami mengunjungi green farm, karena saya sangat menyukai alam. Saya sangat berharap bisa mendapat pengalaman ini lagi di kemudian hari,” pungkas Teuku.

Peserta melakukan panen sayuran | Foto: IRO FH UB
Peserta melakukan panen sayuran | Foto: IRO FH UB

Nanda Saraswati, selaku Ketua International Relation Office (IRO) FH UB sekaligus Ketua Pelaksana EJx 2023 di Universitas Brawijaya, menyampaikan bahwa setiap tahun Universitas Brawijaya mengusung tema yang berbeda untuk memberikan wawasan berbagai keunggulan Universitas Brawijaya pada mahasiswa asing.

Sebelumnya pada tahun 2020, tema yang dipilih adalah “Start-up Ecosystem in Malang City” dan diikuti 45 mahasiswa asing dari Australia, Bangladesh, Brunei Darussalam, Cambodia, Egypt, Indonesia, Japan, Kenya, Philippines, Singapore, Tanzania, Thailand, dan Timor-Leste. Pada tahun 2020 tersebut peserta mengikuti secara online.

Nanda Saraswati juga mengatakan bahwa tahun 2023 ini kita bersyukur program EJx dapat kembali dilaksanakan secara offline agar mahasiswa dapat berinteraksi serta melihat langsung bagaimana mengarusutamakan ekowisata sebagai bagian yang tak terpisahkan dari pariwisata berkelanjutan di Jawa Timur.

Beberapa dokumentasi kegiatan EJx Universitas Brawijaya adalah sebagai berikut:

Penampilan Tari Topeng Malangan | Foto: IRO FH UB
Penampilan Tari Topeng Malangan | Foto: IRO FH UB
Foto bersama saat pelaksanaan opening ceremony dan short course | Foto: IRO FH UB
Foto bersama saat pelaksanaan opening ceremony dan short course | Foto: IRO FH UB
Peserta mendapat penjelasan penanaman sayuran organik dari tour guide dan petani | Foto: IRO FH UB
Peserta mendapat penjelasan penanaman sayuran organik dari tour guide dan petani | Foto: IRO FH UB
Peserta keliling area Kaliandra | Foto: IRO FH UB
Peserta keliling area Kaliandra | Foto: IRO FH UB

 

Penulis: Endrianto Bayu Setiawan