BASIS: Mempromosikan Lingkungan Pendukung bagi Masyarakat Sipil untuk Mencapai Tujuan Pembangunan Berkelanjutan di Indonesia

You are currently viewing BASIS: Mempromosikan Lingkungan Pendukung bagi Masyarakat Sipil untuk Mencapai Tujuan Pembangunan Berkelanjutan di Indonesia

Malang, FH UB – Fakultas Hukum Universitas Brawijaya (FH UB) menjadi saksi peluncuran Program BASIS (Building on Enabling Enviroment and Strong Civil Society di Indonesia) dengan tema “Mempromosikan Lingkungan Pendukung bagi Masyarakat Sipil untuk Mencapai Tujuan Pembangunan Berkelanjutan di Indonesia”. Acara yang berlangsung di Gedung A Lantai 6 ini dibuka dengan penuh semangat oleh Prof. Dr. Muchamad Ali Safaat, S.H., M.H., Wakil Rektor Bidang Keuangan dan Sumber Daya Universitas Brawijaya, (28/08/2024).

Prof. Dr. Muchamad Ali Safaat, S.H., M.H., Wakil Rektor Bidang Keuangan dan Sumber Daya Universitas Brawijaya

Dalam sambutannya, Prof. Ali Safaat menyampaikan, “Program BASIS ini bukan hanya sebuah inisiatif, tetapi juga sebuah komitmen untuk memperkuat peran masyarakat sipil dalam pembangunan berkelanjutan di Indonesia. Kami bangga menjadi bagian dari langkah penting ini.”

Dekan Fakultas Hukum UB, Dr. Aan Eko Widiarto, S.H., M.Hum.

Dekan Fakultas Hukum UB, Dr. Aan Eko Widiarto, S.H., M.Hum., menyampaikan sambutan yang menyoroti pentingnya peran masyarakat sipil dalam pembangunan berkelanjutan di Indonesia.

Dalam sambutannya, Dr. Aan Eko Widiarto menegaskan komitmen Fakultas Hukum UB untuk mendukung inisiatif yang memperkuat peran masyarakat sipil.

“Fakultas Hukum Universitas Brawijaya berkomitmen untuk terus mendukung upaya-upaya yang memberdayakan masyarakat sipil, sebagai salah satu pilar utama dalam penegakan hukum dan keadilan sosial,” ujarnya.

Beliau juga menekankan bahwa keterlibatan aktif masyarakat sipil sangat penting untuk mencapai tujuan pembangunan berkelanjutan di Indonesia.

“Masyarakat sipil memiliki peran strategis dalam memastikan bahwa pembangunan yang dilakukan bersifat inklusif dan menghormati hak-hak asasi manusia. Program BASIS ini adalah langkah nyata untuk menciptakan lingkungan yang kondusif bagi masyarakat sipil,” tambah Dr. Aan Eko.

Dekan FH UB juga menyampaikan harapannya agar Program BASIS dapat menjadi platform yang efektif dalam memperkuat kapasitas masyarakat sipil di Indonesia.

“Kami berharap Program BASIS dapat menjadi katalisator bagi perubahan positif, menginspirasi lebih banyak kolaborasi antara masyarakat sipil, pemerintah, dan akademisi dalam mencapai pembangunan berkelanjutan,” pungkasnya.

H.E. Thibaut Portevin, Head of Cooperation dari Delegasi Uni Eropa untuk Indonesia dan Brunei Darussalam

Kegiatan ini juga dihadiri oleh berbagai tokoh penting, termasuk H.E. Thibaut Portevin, Head of Cooperation dari Delegasi Uni Eropa untuk Indonesia dan Brunei Darussalam, yang menyampaikan pentingnya kerjasama antara Uni Eropa dan Indonesia dalam mendukung masyarakat sipil.

“Kerjasama antara Uni Eropa dan Indonesia melalui Program BASIS ini adalah contoh nyata bagaimana kita dapat bekerja bersama untuk mencapai tujuan pembangunan berkelanjutan,” ujarnya.

Anis Hidayah, S.H., M.H., Komisioner Komnas HAM 2022-2027

Anis Hidayah, S.H., M.H., Komisioner Komnas HAM 2022-2027, juga turut memberikan sambutannya.

“Masyarakat sipil adalah pilar penting dalam menjaga demokrasi dan hak asasi manusia di Indonesia. Program BASIS ini diharapkan dapat memperkuat ekosistem masyarakat sipil agar lebih berdaya dan berperan aktif,” tegasnya.

Reza Rahadian, yang hadir sebagai Goodwill Ambassador YAPPIKA
Fransisca Fitri, Chair of Board of Executive YAPPIKA

Acara dilanjutkan dengan keynote speech oleh Reza Rahadian, Goodwill Ambassador YAPPIKA, yang menekankan peran penting masyarakat sipil dalam mencapai tujuan pembangunan berkelanjutan.

“Masyarakat sipil adalah agen perubahan yang mampu menggerakkan bangsa menuju masa depan yang lebih baik,” ungkapnya dengan penuh semangat.

Setelah sesi keynote speech, para tokoh yang hadir memberikan dukungan simbolik untuk Kick-off Program BASIS. Dukungan ini diikuti dengan diskusi tematik yang membahas berbagai tantangan dan peluang dalam memperkuat peran dan ekosistem masyarakat sipil di Indonesia.

Acara ini ditutup dengan semangat optimisme bahwa Program BASIS akan menjadi tonggak penting dalam mendukung peran masyarakat sipil di Indonesia. (Rma/Humas FH)